Desain Arsitektur Kontemporer – Arsitektur kontemporer didefinisikan sebagai seni rupa terapan yang berkiblat pada masa kini. Istilah kontemporer sering disalah artikan sebagai definisi gaya modern. Padahal keduanya mempunyai perbedaan yang cukup signifikan, meskipun sekilas terlihat identik satu sama lain.

Gaya kontemporer mulai berkembang sekitar awal 1920-an yang dimotori oleh sekumpulan arsitek Bauhaus School of Design di Jerman. Gaya ini berkembang pesat pada tahun 1940-1980-an yang dari waktu ke waktu menampilkan gaya yang lebih baru, segar dan berbeda. Gaya kontemporer memiliki tujuan untuk melepaskan/memisahkan diri dari proses dan cara berpikir yang telah menjadi standar umum (mengacu pada gaya modern).

Baca juga : Rumah Ramah Lansia – Jasa Desain Arsitek Jogja

Banyaknya variasi yang tercipta dari arsitektur kontemporer tidak menghapus ciri-ciri umum yang ada pada gaya kontemporer. Berikut ciri-ciri khas arsitektur kontemporer :

Bentuk lengkung

Bentuk lengkung pada bangunan arsitektur kontemporer, sumber: pinterest

Arsitektur kontemporer cenderung lebih menggunakan garis melengkung. Ada beberapa bangunan yang keseluruhannya menggunakan garis lengkung, namun tak sedikit juga yang menerapkan garis lengkung dengan garis lurus – Desain Arsitektur Kontemporer.

Palet warna (Netral dan tegas)

Arsitektur kontemporer lebih condong kepada pemilihan warna-warna netral, sumber: pinterest

Arsitektur kontemporer lebih condong memakai warna-warna netral seperti putih, hitam dan abu-abu. Namun dapat dikombinasikan dengan warna solid seperti merah, kuning dan jingga.

Komposisi ruang

Penggunaan garis lengkung memungkinkan terciptanya bentuk ruang lain, sumber: pinterest

Untuk Anda yang menyukai sesuatu yang tidak biasa, arsitektur kontemporer dapat menjadi pilihan yang cocok. Penggunaan garis lengkung memungkinkan terciptanya bentuk ruang lain selain kubus.

Material

Penggunaan material loham dan kaca, sumber: pinterest

Kaca dan logam menjadi bahan-bahan material yang sering digunakan pada arsitektur kontemporer. Dapat juga dipadukan dengan bahan kayu dan batu bata.

Baca juga : Memaksimalkan Pencahayaan Rumah dengan Desain Skylight – Jasa Desain Arsitek Jogja

Jendela berukuran besar

Hunian dengan jendela besar, sumber: pinterest

Unsur material kaca yang mendominasi membuat system bukaan yang lebar pada bangunan. Pemasangan/posisi kaca yang unik semakin menampilkan ciri khas arsitektur kontemporer.

Memperhatikan aspek lingkungan

Penggunaan elemen yang ramah lingkungan dan hemat energi, sumber: pinterest

Banyak bangunan kontemporer menggunakan elemen yang ramah lingkungan dan hemat energi. Arsitektur kontemporer memiliki tujuan untuk menambah karakter hunian yang ergonomis bagi para penghuninya.

Animated architecture

Bentuk fasad yang mampu berinteraksi pada penggunanya, sumber: pinterest

Sifat kreatif dan dinamis menjadikan bangunan kontemporer terasa lebih hidup seperti diterapkan pada pencahayaan ekstrior yang canggih, bentuk fasad yang mampu berinteraksi pada penggunanya dan juga tak jarang menggunakan air mancur yang berwarna.

Le Corbusier merupakan salah satu pelopor arsitektur kontemporer yang merancang bangunan spektakuler pada masanya. Selain itu arsitek kontemporer lainnya yang mewarnai dunia internasional adalah Frank Lloyd Wright, Zaha Hadid, Frank O. Gehry, Werner Sobek, Tadao Ando, Moshe Safdie, Rem Koolhaas, Aldo Rossi dan masih banyak lainnya – Desain Arsitektur Kontemporer.

Beberapa contoh arsitektur kontemporer :

Walt Disney Concert Hall, sumber: google

Sidney Opera House, sumber: google

Museum Tsunami Aceh, sumber: google

Esplanade Theatres, sumber: google

Baca juga : Mengenal Arsitektur Islam – Jasa Desain Arsitek Jogja