Penerapan wabi-sabi – Jepang memiliki pesona dan filosofi yang unik dan beragam, salah satunya adalah wabi-sabi. Wabi-sabi merupakan salah satu estetika Jepang yang memandang sesuatu pada hal yang tidak sempurna ataupun fana. Terkadang wabi-sabi diartikan sebagai salah satu keindahan yang tidak sempurna, tidak abadi, dan tidak lengkap. Ketiga hal tersebut mengadopsi ajaran tentang tiga tanda keberadaan sesuai dengan kepercayaan Buddha antara lain kefanaan, penderitaan, dan kekosongan.

Karakteristik yang dapat diambil dari wabi-sabi adalah asimetri, sederhana, kekasaran, hemat, ekonomi, wajar, keintiman, dan apresiasi dari integritas dari benda-benda, dan proses alami.

Kata wabi-sabi saling beriringan tetapi memiliki makna berbeda yaitu wabi berarti kesadaran dalam menemukan kepuasan di dalam kekurangan, sedangkan sabi berarti keindahan seiring berjalannya waktu seperti karatan, retak, dan lain-lain.

Baca juga : Desain Interior dengan Rangka Atap Ekspos – Jasa Desain Arsitek Jogja

Penerapan Wabi-Sabi pada Hunian

1. Menggunakan Material Unsur Alam

Unsur alam pada wabi sabi memberi kesan sederhana, sumber : pinterest.com

Material pada konsep wabi-sabi menggunakan unsur alam seperti penggunaan kayu, bambu, dan material lainnya. Selain itu material tersebut tidak perlu difinishing karena konsep wabi-sabi yang berkarakteristik kasar dan sederhana.

2. Desain yang Simpel

Desain simple wabi sabi mirip dengan desain minimalis, sumber : ilariafatone.com

Desain wabi-sabi hampir mirip dengan desain minimalis seperti desain seperti penggunaan furniture yang fungsional dan tidak berlebih, hanya saja wabi-sabi memiliki kriteria tersendiri pada desainnya. Desain wabi-sabi yang tidak simetris dapat diterapkan pada desain interior ataupun arsitektur rumah anda.

Baca juga : Interior Café Gaya Klasik – Jasa Desain Arsitek Jogja

3. Bersihkan Barang yang Tidak Digunakan

Wabi-sabi mengedepankan pada aspek fungsional, sehingga barang-barang yang dirasa sudah tidak terpakai dapat dibuang dan dirapikan. Jika barang ada yang rusak maka dapat diperbaiki, jika barang tidak dapat digunakan maka barang tersebut dapat dibuang. Sehingga barang – barang yang ada di dalam rumah harus fungsional. Jangan sampai ada barang yang menumpuk di gudang atau barang yang tidak digunakan di dalam ruangan.

4. Warna yang Terkait dengan Alam

Warna dengan tone alam pada interior wabi sabi, sumber : planete-deco.fr

Warna yang digunakan pada wabi-sabi adalah warna – warna yang dekat dengan warna alam, gunakan warna hijau, abu-abu, biru, ataupun warna yang dapat menggambarkan suasana padang rumput. Dengan warna yang terkait dengan alam dapat memberikan suasana tenang.

5. Memaksimalkan Udara yang Masuk ke dalam Rumah

Desain wabi sabi memasukkan udara luar ke dalam rumah, sumber : yellowtrace.com.au

Maksimalkan udara luar yang masuk ke dalam rumah, biarkan jendela terbuka. Selain itu sinar matahari juga dapat masuk sehingga penerangan alami dapat menyebar ke dalam ruangan. Jika rumah anda memiliki desain rumah dengan jendela dan pintu yang minim dapat diatasi dengan meletakkan kaca cermin di beberapa sudut ruangan agar sinar matahari dapat terpantul keseluruh ruangan rumah. Dengan memanfaatkan udara dan pencahayaan dari alam dipercaya akan berdampak baik pada tubuh kita.

6. Desain Ruangan Rumah yang Berbeda dan Tidak Sempurna

Penggunaan furniture dengan tidak difinishing menjadi satu kekhasan dari interior wabi sabi, sumber : thedesignchaser.com

Untuk desain ruangan wabi-sabi pada hunian anda berikan sentuhan ketidaksempurnaan pada ruangan tersebut dengan cara tidak memfinishing material dari furniture. Selain itu, dapat memilih warna yang tidak beragam pada beberapa dekorasi seperti pada bantal kursi yang memiliki warna yang berbeda beda. Dengan ketidaksempurnaan yang ada akan menampilkan keunikan tersendiri pada desain ruang yang ada.

Baca juga : Pentingnya Menggunakan Jasa Arsitek Untuk Rumah Anda! – Jasa Desain Arsitek Jogja

sumber : bramblefurniture.com, dekoruma.com