Fasad Mediterania – Setiap orang tentunya memiliki referensi desain masing-masing untuk huniannya. Saat ini banyak berkembang konsep desain dimulai dari konsep tradisional, minimalis, modern, kontemporer, industrial. Salah satu konsep desain yang banyak diminati adalah desain konsep mediterania. Mediterania adalah konsep desain yang berasal dari wilayah sepanjang pesisir lautan mediterania yang memiliki iklim subtropis seperti Athena, Yerussalem, Madrid, dan Roma.
Baca juga: Rumah Kontemporer Industrial RYS House – Jakarta TimurJadi singkatnya gaya arsitektur mediterania adalah suat penyebutan gaya bangunan yang mirip dengan gaya bangunan di daerah mediterania. Konsep desain ini termasuk desain yang populer di Indonesia yang memiliki ciri khas lengkung dan memiliki pilar baik di dalam maupun di luar bangunan.
Ciri khas lain yang dimiliki oleh gaya arsitektur mediterania adalah memiliki detail dekoratif serta penggunaan warna-warna alami pada dinding bangunannya. Warna yang biasanya digunakan adalah warna-warna terang dan hangat seperti oranye, kuning, krem, dan terakota. Berikut beberapa karakteristik desain fasad gaya arsitektur mediterania yang bisa anda terapkan:
Serambi bertiang/portico
Salah satu karakterisitik pelengkap desain fasad rumah mediterania adalah adanya serambi di bagian depan pintu masuk yang disangga oleh tiang-tiang. Prinsip adanya portico ini adalah untuk menghalau tampilan pintu masuk secara langsung sehingga tidak terlihat dari luar.
Baca juga: Dekorasi Ruang Keluarga Ekletik Perpaduan Gaya Klasik dan Scandinavian – LID HOUSE
Pilar/kolom
Adanya pilar menjadi salah satu pemerkuat ciri desain arsitektur mediterania. Pilar-pilar ini awalnya berasal dari Yunani-Romawi yang menjadi bagian enting dari tampak depan (facade). Identik dengan bangunan-bangunan besar dan memiliki ornamen-ornamen sebagai dekorasinya.
Atap
Tampilan atap bangunan arsitektur mediterania menggunakan atap miring. Kuda-kuda kayu dengan penutup atap genteng yang berwarna merah. Bentuk yang biasanya digunakan adalah bentuk atap pelana, namun adapula yang menggunakan atap perisai. Gaya ini menggunakan tritisan yang dalam.
Warna
Penggunaan warna pada bangunan mediterania menjadi hal vokal yang diperhatikal, penerapan warna juga menunjukkan “kelas” penghuninya. Kalangan atas cenderung menggunakan warna-warna pastel sedangkan kalangan bawah berani bermain dengan komposisi warna. Penutup atap/genteng menggunakan warna terakota, kusen pintu dan jendela menggunakan cat (bukan diplitur).
Baca juga: Interior Rumah dan Kost SYRMN House – Manado, Sulawesi Utara
Sekian sedikit pembahasan mengenai gaya arsitektur mediterania dan beberapa karakteristiknya, semoga daat membantu anda yang tertarik untuk menerapkan gaya arsitektur ini.
Leave A Comment