Baca juga: Rumah Tropical Modern ANDA House – Jakarta Selatan
Sumber : Pinterest.com
Masalah Baru
Namun, dibalik itu semua terdapat masalah baru, karena setiap mesin yang digunakan melalui proses pembakaran akan menimbulkan polusi, yaitu yang lebih dikenal sebagai emisi gas rumah kaca. Gas yang termasuk dalam gas rumah kaca, antara lain yaitu karbon dioksida, nitrogen oksida, metana, dan gas-gas yang mengandung fluor. Dampak dari gas rumah kaca antara lain yaitu perubahan iklim, peningkatan muka air laut, pemanasan global, penipisan lapisan ozon, gangguan ekologis, dan lain-lain.Sumber : Pinterest.com
Pemanasan Global
Sektor penyumbang emisi terbesar CO2 yaitu pemanasan global. Sementara itu, bangunan adalah bagian penting dari solusi untuk perubahan iklim. Masyarakat global rata-rata menghabiskan 90% waktu di dalam ruangan. Sehingga untuk itu, masyarakat global harus lebih pintar bagaimana cara membuat nyaman apabila sedang berada di dalam ruangan. Desain arsitektur interior sangat berperan besar disini. Sementara itu, desain arsitektur dan pembangunan infrastruktur, dianggap sebagai salah satu tolak ukur utama untuk keberhasilan ekonomi dan budaya.Baca juga: Rumah LEGA di Lahan Sempit dengan Konsep Minimalis dan Open Space – Ha Maison
Sumber : moondoggiesmusic.com
Di negara berkembang konsumsi energi primer mencapai 75%, sedangkan untuk konsumsi energi dunia arsitektur menyerap 40% dari energi primer. Ini membuktikan bahwa arsitektur sangat berperan untuk memberikan solusi terhadap pemanasan global yang sudah terjadi.Sumber : Pinterest.com
Jadi, perlu kesadaran para arsitek akan krisis sumber daya alam & krisis energi serta isu pemanasan global. Salah satu solusi dari pemanasan global di dunia arsitektur yaitu adanya konsep green building. Baca juga: Rumah Minimalis Modern dengan Bukaan Besar HM House – Samarinda, Kalimantan Timur