Jasa Arsitek Rumah Budget Minim – Klien kami pada project kali ini bernama Bapak Adi, beliau adalah seorang pekerja kreatif di bidang desain, lebih tepatnya dibidang Teknologi Informasi seperti web developer. Saat ini beliau tinggal di Ibu Kota Jakarta bersama keluarganya dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya.

Dengan dinamika kehidupan di perkotaan yang cukup cepat & kompleks sebagaimana yang dijalaninya menjadi pemacu bagi beliau untuk mulai merencanakan kehidupan di masa depan. Rencanaya, beliau mencari rumah yang lebih tenang dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Untuk itu, pada tahun 2021 silam, pak Adi mulai melakukan hunting lokasi untuk huniannya kelak di masa mendatang bersama keluarga. Dan akhirnya, kota Yogyakarta terpilih sebagai lokasi tepat dan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan beliau untuk menepi dari Ibu Kota.

Baca juga: Interior Rumah dan Workshop Industrialis Studio Bunga – Bantul, Yogyakarta

Lokasi

Setelah menemukan lahan yang cocok, lebih tepatnya berada di area Rural, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, beliau melanjutkan langkah selanjutnya dengan mencari Arsitek sebagai desainer untuk menangani project tersebut. Pada akhir tahun 2021, beliau berkunjung ke Yogyakarta untuk menyelesaikan urusan administrasi lahan barunya. Beliau juga sekaligus mengunjungi tim Studio Rancang Reka Ruang untuk berkonsultasi terkait desain hunian yang akan dibangun disana.

Klien bercerita bahwa rumah yang saat ini dihuni oleh beliau terdapat beberapa permasalahan. Persoalan-personalan teknis bangunan seperti maintenance utilitas bangunan yang sulit, sistem penghawaan yang kurang baik, hingga rusaknya beberapa komponen bangunan. Seperti misalnya, atap yang sering mengalami kebocoran sehingga menyebabkan kelembaban didalam rumah menjadi tidak teratur. Hal-hal tersebut semakin menguatkan niat beliau untuk mencari hunian yang lebih layak dan nyaman.

Kebutuhan Ruang

Untuk kebutuhan ruangnya, berdasarkan brief yang disampaikan oleh klien sebenarnya standar, seperti hunian-hunian untuk keluarga beranggotakan 4-5 orang. Ruang tersebut terdiri dari 1 Kamar tidur utama, 2 kamar tidur anak, 1 ruang keluarga (living room), 1 dapur, 1 ruang makan, 1 kamar mandi, dan 1 ruang laundry.

Baca juga: Interior Rumah Minimalis Tropis IVN House #1 – Cirebon, Jawa Barat

Untuk karakter lahan yang dipilih untuk project ini terbilang cukup unik, yaitu tanah yang berkontur dengan selisih ketinggian sekitar 1,5 meter. Luas lahan ini tidak terlalu besar, yaitu berukuran 10 m x 10 m. Menariknya, selain kebutuhan ruang yang disebutkan diatas, klien juga menginginkan area untuk parkir kendaraan seperti carport mobil maupun motor. Hal ini semakin menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk dapat menampung semua kebutuhan tersebut, terlebih ada faktor biaya yang harus disesuaikan dengan anggaran klien. Biaya atau bujet ini menjadi salah satu faktor pokok yang semakin melengkapi tantangan tim kami, Studio Rancang Reka Ruang pada project kali ini.

Perbedaan elevasi/ketinggian yang ada pada lahan, kami pandang sebagai salah satu potensi yang justru dapat dimanfaatkan untuk membantu menentukan pembagian ruangan pada rumah. Sisi kanan dan kiri lahan yang memiliki selisih ketinggian, kami gunakan untuk membentuk bangunan menjadi sebuah hunian dengan konsep split level.

Baca juga: Interior Rumah Minimalis Industrial RYN House – Sleman, Yogyakarta

Pada area lahan yang tinggi, kami tempatkan dengan fungsi ruang induk yaitu kamar tidur utama yang dilengkapi dengan kamar mandi dalam, serta 1 living room (ruang keluarga). Untuk area lahan yang berada dibagian bawah, kami fungsikan sebagai dapur dan carport yang dapat menampung 1 unit mobil. Posisi carport yang kami tempatkan pada area bawah ini merupakan respon terhadap ketinggian jalan, dimana pada titik ini adalah area yang lebih mudah diakses kendaraan untuk dapat masuk kedalam lahan.

Konsep Split Level

Dengan bentuk split level inilah memungkinkan adanya 2 akses pintu masuk kedalam rumah. Yang pertama melalui pintu utama yang letaknya diatas. Kedua, melalui pintu sekunder yang langsung terhubung ke dapur. Area carport yang menghadap ke dapur ini memudahkan proses pengangkutan barang-barang belanjaan kebutuhan sehari-hari, sehingga penghuni tidak perlu repot menaiki tangga untuk mencapai ruang penyimpanannya karena sirkulasi yang efisien tersebut.

Untuk memenuhi semua ruang yang dibutuhkan oleh klien di lahan yang terbatas, split level ini menjadi alternatif yang dapat menjawab hal tersebut. Sebenarnya, bisa saja hunian dibangun menjadi rumah 2 lantai utuh, akan tetapi pelaksanaan pembangunan diawal tentu akan memerlukan anggaran yang lebih karena minimal pembangunan harus sampai pada tahap pengecoran plat lantai.

Tim kami, Studio Rancang Reka Ruang mengusulkan bahwa ruang-ruang yang seharusnya ada di lantai 2 bisa dibangun pada periode waktu yang berbeda dengan posisi yang tidak sejajar dengan rumah induk melainkan diatas carport yang masih fleksibel untuk dikembangkan areanya. Klien dan keluarga setuju dengan ide ini, sehingga diputuskan bahwa pembangunan rumah dilakukan secara bertahap mengikuti anggaran yang tersedia dan dengan prioritas ruang yang sudah diseleksi untuk dibangun terlebih dahulu. Ruang tersebut adalah ruang keluarga (living room) yang luasannya dapat digunakan sebagai dapur sementara, dan kamar tidur utama yang terdapat kamar mandi dalamnya.

Konsep Desain Rumah

Dengan menerapkan konsep rumah tumbuh, pada pengembangan berikutnya, yang dibangun adalah 2 kamar tidur dan 1 area service berupa kamar mandi dan ruang cuci jemur. Ruang-ruang ini bisa ditambahkan tanpa harus mengganggu fungsi bangunan tahap 1 yang sudah terbangun lebih dahulu. Hal ini tentu juga memberi kemudahan kepada klien tanpa harus mencari naungan sementara selama proses pengembangan dilakukan, sehingga anggaran pun bisa fokus digunakan untuk pengembangan rumah.

Baca juga: Interior Kamar Minimalis GIN House – Sleman, Yogyakarta

Selain itu, split level juga memberikan benefit lain bagi penghuni rumah, dikarenakan rumah ini juga dipersiapkan untuk masa tua beliau, maka jarak ketinggian antar lantai bisa dibuat lebih pendek pencapaiannya. Hal tersebut membantu memberi kemudahan akses bagi pengguna yang sudah berusia lanjut.

Material Bangunan

Sejalan dengan acuan desain yang juga harus mengefisiensikan biaya semaksimal mungkin, maka untuk finishing-finishing pada bagian dalam maupun luar rumah juga direncanakan untuk dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Pemilihan material seperti rangka atap yang lebih ringkas kami terapkan untuk memberikan visual yang tetap nyaman walaupun belum ditutup plafond. Material UPVC menjadi alternatif penutup atap yang dipilih karena bisa diaplikasikan menggunakan rangka yang lebih sederhana daripada atap pelana/limasan yang konfigurasinya harus menggunakan kuda-kuda baja ringan yang lebih kompleks- Jasa Arsitek Rumah Budget Minim.

Instalasi elektrikal juga diekspose untuk memudahkan maintenance apabila terjadi kerusakan. Penggunaan energi listrik juga diminimalisir khususnya pada siang hari kami aplikasikan dengan memberikan bukaan-bukaan yang cukup. Hal ini mampu memberikan sirkulasi ventilasi silang pada bangunan, sekaligus merespon iklim setempat yang masih asri dan rindang.

Baca juga: Interior Rumah Modern Kontemporer Concealed House – Jakarta Timur

Fasad Bangunan

Untuk fasad bangunan (muka bangunan) dibuat sesederhana mungkin. Hal ini karena memang owner adalah seseorang yang tidak terlalu suka dengan elemen-elemen dekoratif yang tidak perlu secara fungsional. Untuk itu kombinasi material beton ekspose, cat putih, dan tali air sudah mencukupi untuk membangun karakter wajah yang sederhana namun tidak terkesan “murahan”- Jasa Arsitek Rumah Budget Minim.