, Author

Lokasi dan Karakter Lahan

Di atas lahan berukuran 112 meter persegi di Karangmojo, Trirenggo, Kabupaten Bantul, kami dari Rancang Reka Ruang mendapat kesempatan untuk merancang sebuah rumah tinggal dua lantai untuk Ibu Putri. Yang membuat lahan ini cukup menantang adalah posisinya yang berada di hook—persimpangan dua jalan kampung yang masing-masing aktif digunakan warga. Ini berarti rumah akan memiliki dua sisi fasad: sisi Barat dan sisi Utara, dan keduanya harus tampil menarik, seimbang, dan tetap fungsional.

Secara iklim, orientasi barat pada fasad utama memiliki risiko paparan sinar matahari sore yang intens. Kami mengantisipasi hal ini dengan memilih bukaan kaca yang menggunakan kaca film serta memaksimalkan unsur vegetasi pada sisi taman barat. Keberadaan taman di tiga sisi rumah—Barat, Utara, dan Selatan—menjadi modal desain yang kami manfaatkan sebaik mungkin, terutama untuk menciptakan sirkulasi udara silang yang sehat dan cahaya alami yang optimal.

Tonton Juga : Rumah Industrial SPLIT LEVEL Modern

Kebutuhan Klien dan Gagasan Awal

Dari awal, Ibu Putri menyampaikan bahwa ia menginginkan rumah yang tidak terlalu besar, tetapi cukup untuk kebutuhan keluarga kecilnya. Ia juga menginginkan adanya ruang tambahan berupa mezzanine, sebagai tempat kerja atau ruang baca yang terbuka. Permintaan ini kami terjemahkan menjadi denah dua lantai yang efisien dengan perencanaan sirkulasi yang ringkas namun kaya pengalaman ruang.

Akses utama kami letakkan di sisi Barat, dengan tambahan side entrance di sisi Utara yang bisa diakses langsung dari jalan kampung. Kedua akses ini terhubung oleh taman kecil di antara dua massa bangunan, menciptakan transisi alami sebelum masuk ke dalam rumah. Di depan, kami merancang carport dengan kapasitas satu mobil, dipadu dengan tanaman pagar rendah agar tetap ramah dengan lingkungan sekitar.

Ruang dalam rumah ini didesain terbuka namun tetap menjaga zonasi yang nyaman. Ruang tamu menjadi pusat ruang komunal, dikelilingi oleh void yang mengarah ke area mezzanine di atasnya. Efek visualnya terasa luas dan terbuka, meskipun luas bangunan sebenarnya hanya 90,9 meter persegi. Kamar-kamar tidur kami letakkan di sisi yang berbatasan langsung dengan taman, agar semua kamar mendapatkan jendela menghadap luar.

Area dapur kami tempatkan di bagian tengah, dekat dengan kamar mandi dan area laundry, untuk memudahkan aktivitas domestik. Di sini kami tambahkan bukaan jendela serta pintu model Dutch door, agar area ini tetap terang dan berventilasi baik. Sementara area laundry memiliki akses langsung ke taman belakang, memudahkan sirkulasi dan pengeringan pakaian secara alami.

Yang menarik, musholla rumah ini memiliki pintu yang menghadap langsung ke taman samping, dengan tempat wudhu yang berada di area luar. Ini bukan hanya mempertimbangkan sirkulasi yang bersih, tapi juga memberi pengalaman spiritual yang lebih dekat dengan alam.

Baca Juga : LC House – Rumah Yang Dikelilingi Rumah Saudara

Solusi Desain dan Pendekatan Material

Desain rumah ini tidak hanya mempertimbangkan kebutuhan ruang, tapi juga menjawab tantangan lingkungan. Mengingat lokasi rumah berada di kawasan yang rawan banjir, elevasi lantai kami naikkan sekitar 40 cm dari permukaan tanah. Keputusan ini penting agar rumah tetap aman dari genangan air, terutama saat musim hujan.

Untuk pagar rumah, kami menggunakan kombinasi besi hollow dan expanded metal. Material ini kami pilih karena selain kuat dan aman, tampilannya juga ringan secara visual. Ketinggian pagar tidak terlalu dominan, mencerminkan keinginan klien untuk tetap terbuka pada interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya.

Gaya modern tropis diterjemahkan ke dalam elemen-elemen arsitektural yang lugas namun hangat. Kami memilih kombinasi semen ekspos dan cat kamprot berwarna Burnt Sienna untuk memberikan sentuhan tekstur alami pada fasad. Warna putih dan abu-abu muda mendominasi bidang besar dinding, menciptakan kontras yang bersih dan menenangkan.

Sebagai penguat karakter tropis, kami tambahkan elemen bata tempel pada sebagian dinding fasad. Ini bukan hanya elemen estetika, tapi juga memperkuat kesan rumah yang earthy dan berakar pada tradisi lokal. Beberapa bagian dinding juga dilapisi conwood—material berbasis kayu yang tahan cuaca—untuk menambahkan kehangatan visual tanpa kehilangan kesan modern.

Dengan pendekatan ini, rumah Ibu Putri tidak hanya menjawab kebutuhan ruang secara fungsional, tapi juga menawarkan atmosfer tropis yang nyaman, lapang, dan penuh cahaya. Ia menjadi rumah yang hidup berdampingan dengan alam sekitar, terbuka pada tetangga, dan tetap mampu menciptakan ruang personal yang hangat di dalamnya.

Architectural Design, Residential

One Reply to “PTR House di Bantul – Menyiasati Lahan Hook dengan Sentuhan Modern Tropis dan Mezzanine”

Comments are closed.