Interior rumah ini dimulai dengan ruang yang akan dijumpai pertama kali ketika memasuki rumah, yaitu ruang tamu. Ruang ini diisi dengan sofa tiga dudukan dan armchair serta dilengkapi dengan meja konsul untuk memajang barang-barang dekoratif. Setelah itu, kita akan menjumpai ruang keluarga yang dipisahkan dengan kabinet tv dan partisi kaca ke bagian musholla. Pada Musholla, material kaca digunakan dengan tujuan untuk dapat meneruskan cahaya ke bagian koridor mushalla, sehingga akan tidak membutuhkan pencahayaan buatan yang berlebihan.

Baca juga: Unik, Rumah Produktif Greenhouse bergaya Industrial Kontemporer – Ko House

Ruang Makan dan Dapur

Selanjutnya, memasuki bagian ruang makan dan dapur, pada interior bagian ini terdapat dua style yang dikombinasikan yaitu industrial dan scandinavian. Style industrial dominan diterapkan pada pemilihan perabot, sedangkan style scandinavian berada pada desain elemen ruang lantai, dinding, dan plafon.

Penggunaan homogenous tile 60×120 yang merupakan gagasan dari klien, kami coba teruskan sampai dinding dapur, sifat mengkilap atau reflektif dari material ini membuat ruangan seolah lebih panjang. Kabinet dapur menggunakan HPL warna putih polos yang dimaksudkan sebagai penyeimbang warna dan motif.

Baca juga: Rumah Lebar 10 m dengan Banyak Bukaan – Q House

Kamar Tidur Utama

Memasuki bagian kamar utama, warna sedikit gelap diterapkan pada bagian atas (plafon) yang dikombinasikan dengan material motif kayu guna menghasilkan suasana hangat dan intim. Namun, warna terang yaitu putih tetap dipakai pada bagian koridor ruangan menuju walk-in closet dan kamar mandi, serta pada sisi kabinet tv.

Kamar Tidur Anak

Pada kamar anak, kombinasi dua style tadi digunakan secara konsisten per ruangannya, kamar anak satu menggunakan cat warna ‘de nimes’ yaitu warna khas dari scandinavian style ditambah bentuk perabot yang simpel dan fungsional. Berbeda dengan kamar selanjutnya, yang seutuhnya memiliki kesan industrial dengan dominasi penggunaan material yang terlihat raw. Penggunaan motif kayu HPL pada kamar dengan style industrial ini juga dipilih dengan warna yang lebih solid.

Baca juga: Renovasi Minimalis Rumah 2 Lantai di Bandung – T House

Kontemporer Tropis

Secara umum style bangunan yang digunakan adalah kontemporer tropis. Penerapan style ini sangat kental terdapat dikomposisi massa yang unik dengan perpaduan beberapa geometri segitiga dan siku. Style tropis sangat terlihat dari penggunaan bentuk atap miring dan bukaan yang banyak untuk memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami.

Komposisi geometri vertical dan horizontal adalah ornamen utama dalam desain kali ini. Komposisi yang coba dihasilkan diusahakan agar bangunan terlihat menarik. Minim material finishing dari semen expose, cat, dan kaca membuat bangunan terlihat berbeda dari bangunan di sekitarnya.